Selasa, 31 Mei 2011

Suggestibility Test(1)-Relaxation Training



Relaxation Training merupakan praktek kedua yang bertujuan untuk melatih Subyek untuk merasakan kondisi Relax, praktek ini menjadi penting karena proses hypnosis indentik dengan “Rileks”, bukan “Tidur”.

Relaxation Training secara teknis memberikan sugesti “Rileks” atau santai pada kondisi fisik, sehingga sebagian atau seluruh bagian tubuh menjadi relax atau malas untuk digerakan.
Persiapan pertama, Hypnotherapist mempersiapkan tempat untuk Client agar bisa rileks, dan menjaga kondisi tersebut agar nyaman, contohnya: Bangku yang memiliki tempat bersender , tujuannya agar client bisa benar-benar rilex dan bersantai tanpa harus menjaga kesimbangannya.
Hypnotherapist membimbing Client untuk memerintahkan dirinya sendiri melakukan relaksasi seluruh otot tubuh, sehingga tubuh, terutama tubuh bagian bawah (pinggang. lutut, kaki) menjadi sangat malas dan lemas, tidak mampu atau sulit digerakkan.

Hypnotherapist dapat membantu dengan memandu Script berikut ini :

Silakan anda perintahkan (dalam hati) agar saat ini juga tubuh anda memasuki relaksasi total, sehingga saat ini juga tubuh anda menjadi sangat rileks, lemas, dan sangat malas untuk bergerak ……..

Minta Client utnuk mengatakan script ini dalam hati : “Tubuh saya sangat rileks … tubuh saya sangat malas …… dan tubuh saya benar-benar sangat lemas … sehingga saya tidak dapat menggerakkannya sama sekali ..” (Hypnotherapist sambil mengayunkan tangan Client, tujuannya utnuk mengkalibrasi apakah Client sudah rileks)

Ya, luar biasa, anda benar-benar dapat membuat tubuh anda rileks, malas, dan lemas ….. Sehingga walaupun anda mencoba menggerakkannya, tetapi tubuh anda benar-benar mempertahankan agar tetap malas dan lemas ……..

Lakukan test dengan meminta Client untuk mencoba berdiri dari tempatnya sambil mengucapakan sugesti : “Rasakan tubuh menjadi semakin rileks, malas dan lemas, semakin anda mencoba semakin rileks, malas, dan lemas.

Lakukan ini terus berulang sampai mendapatkan kondisi rilexs yang dimaksud,kemudian normalkan kembali dengan memberikan sugesti :

“Ya, sekarang tubuh kamu normal kembali, dan semakin sehat dan segar sehingga dengan mudah dapat berdiri kembali”.
Key Note : ” Jangan memaksakan Client jika ia tidak mendapatkan kondisi rileks seperti yang anda maksudkan, justru yakinkan Client bahwa dia sudah sangat baik dalam melatih rileksasi tersebut”

Perlu dipahami ada beberapa faktor yang membuat Client agar mudah rileks:
- Kata “Rileks” memiliki banyak arti, sehingga intepretasi client bisa berbeda-beda , oleh karena itu Hypnotherapist perlu untuk mengajarkan Client “Rileks” yang dimaksud adalah seperti lemas/ malas/ santai, dsb.
-Sebagian besar Client yang bertipe pekerja keras tidak suka disugesti kata malas, karena bertentangan dengan kepribadiannya, sehingga Hypnotherapist harus menggunakan kata lain.
-Jika Client sedang dalam kondisi tidak kondusif seperti : tegang/ panik / terlalu bersemangat, untuk mengatasi hal ini Hypnotherapist perlu memberikan jeda kepada Client untuk kembali pada kondisi yang cukup kondusif.

0 komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...