Selasa, 31 Mei 2011

hipnotis metafisika


Dalam sebuah tayangan televisi, ditampilkan sosok Udin, mantan pelajar sebuah lembaga pendidikan keagamaan yang karena tidak tahan godaan hidup akhirnya terperosok dalam dunia kriminal. Dalam menjalankan aksinya, Udin mengaku menggunakan bacaan-bacaan tertentu. Akibatnya, calon korban kehilangan kesadaran dan menurut saat diminta menyerahkan sejumlah uang atau perhiasan. Dan setelah kejadiannya berlangsung, korban pun baru tersadar.

Ketika petunjuk Tuhan mulai menerangi hatinya, dihadapan para santri, Udin berpesan agar para santri tidak menyalahgunakan amalan-amalan (wirid) yang diberikan para guru.

Fenomena unik membuat lawan bicara kehilangan kesadaran, oleh kalangan awam diistilahkan sebagai hipnotis, gendam, cablek. Dan hingga kini hal itu masih menjadi tanda tanya besar yang sulit diterima akal.

“Hipnotis jalanan” itu adalah pengembangan atau penyalahgunaan dari ilmu peluluh. Mistik, apapun alirannya percaya dibalik fisik manusia tersimpan energi. Otak manusia terdiri dari bermilyar sel syaraf yang dapat menghasilkan arus listrik lemah memancarkan gelombang elektromagnetik halus. Otak yang terlatih memiliki kekuatan gelombang yang mampu mempengaruhi sekitarnya.

Menurut para ahli metafisaka, sebuah ritual mampu menimbulkan kekuatan pikiran (mind power) yang dapat memancarkan energi yang diolah melalui proses autosugesti, dengan bacaan-bacaan tertentu (wirid, mantra, doa) hingga menimbulkan energi metafisika.

Fenomena magis melalui “kekuatan mata” juga disinggung dalam tafsir Alquran Surat Alqalam : 51 “Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu (Muhammad) dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Alquran….”

Peristiwa ini dapat disimak pada tafsir Jalalain oleh Imam Jalaluddin Abdurrahman As - Suyuthi, : “Dengan pandangan yang kuat, hingga hampir memingsankan dan menjatuhkan dari tempatmu, tetapi Allah menolong. Yang dimaksud “memandang” adalah pandangan tajam penuh kebencian”.

Ilmu “ketajaman mata” pada zaman Nabi Muhammad SAW banyak dikuasai Bani Asad. Melalui puasa 3 hari, mereka dapat membuat hewan dan manusia tertidur, kaku bahkan mati. Kekuatan ini oleh orang awam dianggap hipnotis. Padahal, sesungguhnya antara hipnotis dan “kekuatan metafisika” itu berbeda. Hipnotis modern hanya bereaksi jika ada kemauan dari pihak subjek (pihak yang akan dipengaruhi, biasanya untuk kepentingan terapi), sedangkan kekuatan magis diprogram untuk mempengaruhi orang yang melawan sekalipun.

Misalnya, dalam proses sapih, (agar balita tidak menyusu Ibunya) yang hanya diberi makanan, itu tiba-tiba balita itu mogok menyusu bahkan takut saat melihat puting susu ibunya. Padahal proses itu tidak dilakukan dengan memberikan bujukan (sugesti). Jika hanya dengan “tiupan” saja dapat mempengaruhi prilaku seseorang berubah secara tiba-tiba, hal itu menunjukkan bahwa ENERGI itu BENAR-BENAR ADA.

0 komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...