Setelah 16 tahun "menghilang", Indrojoyo Kusumonegoro atau alias Indro Warkop kembali berperan di film layar lebar, Mestakung (Semesta Mendukung), garapan sutradara John De Rantau.
"Terus terang saya menangis menerima peran ini, ini adalah kesempatan saya untuk kembali," katanya ketika menghadiri tasyakuran film terbarunya Mestakung di Waroeng Solo, Jakarta, pada pertengahan pekan lalu.
Indro mengatakan, sebelumnya dia pernah mendapatkan beberapa tawaran peran untuknya bermain film tapi tidak ada yang pas untuknya, tapi semua itu berubah ketika pihak rumah produksi menawarkannya untuk bermain dalam Mestakung. "Saya melihat Mestakung idealis sekali sama dengan warkop, dan film ini click buat saya," kata satu-satunya anggota grup lawak legendaris Warkop yang masih hidup tersebut.
Indro bakal memerankan tokoh berkarakter serius. Berbeda dengan karakter sebelumnya dalam film-film Warkop yang penuh dengan tawa dan canda. Dia akan memerankan tokoh Cak Kumis, seorang tukang ketoprak dari Madura, yang selalu memotivasi, mendukung dan menjadi karakter utama, Arif (Sayev M.B). "Saya akan memerankan dua kali lebih serius dari film Warkop, Sebenarnya saya memerankan film Warkop itu dengan serius kalau tidak serius tidak mungkin terlahir humor," katanya.
Untuk memaksimalkan perannya, Indro akan melakukan riset sebelum syuting seperti melatih logat Madura. "Untuk memerankan tokoh Madura, saya harus mengerti beberapa filosofi Madura," katanya.
Film itu menceritakan perjalanan hidup Arif, seorang anak dari Pamekasan, Madura, yang sukses menjadi jawara dalam olimpiade fisika. Arif telah ditinggal ibunya dari kecil yang memilih bekerja sebagai TKW di Singapura dan ayah yang senang main judi walaupun begitu semangat Arif untuk belajar fisika tak pernah berhenti.
Beruntungnya, Arif memiliki Tari, seorang guru di sekolah Arif yang selalu mendukung dan memotivasinya untuk mengikuti kompetisi olimpiade sains. Hal itu didukung penuh oleh Arif bukan karena dia ingin memenangkan perlombaan tersebut tapi keinginannya untuk menemui ibunya di Singapura.
Ketika Arif akan memulai kompetisi di Singapura, dia mendengar kabar dari sahabatnya Clara bahwa ibunya akan dipindahkan ke Malaysia. Disinilah Arif harus menentukan dua pilihan yaitu mengejar ibunya atau menyelesaikan kompetisi.
Film ini juga dimainkan oleh Lukman Sardi, Revalina S Temat, Laura Basuki, Feby Febiola, Ferry Salim, dan Sujiwo Tejo.
0 komentar:
Posting Komentar